Senin, 15 Oktober 2012

Air-tanah?

Air-tanah, semua orang tahu tapi tidak semua orang mengerti. Air-tanah, mengapa saya menulisnya "air-tanah"? Air-tanah diartikan dari kata bahasa inggris; groundwater, dengan cara penulisan yang tersambung. Secara sederhana, air-tanah bisa diartikan sebagai air yang ada di dalam tanah (baca : bumi). Uraian lebih lanjut tentang air-tanah akan ada pada catatan-catatan berikutnya. Di beberapa kalangan, khususnya dunia pendidikan dan penelitian, yang dapat kita temui pada buku-buku (berbahasa indonesia), air-tanah ditulis dengan "air tanah" atau "airtanah". Dosen hidrogeologi saya (alm. N. Prawoto), seorang pakar air-tanah, mengharuskan anak didiknya menulisnya dengan "airtanah", tersambung. Kalo dalam ujian atau penulisan skripsi, beliau mendapati tulisan yang salah, biasanya ditulis terpisah "air tanah", jangan harap kita dapat keluar dari ruangan beliau tanpa merasakan kuping panas dan jantung berdegup kencang, akibat "teguran" beliau. Berbeda dengan para dosen yang mewakili dunia pendidikan, di dunia yang lebih umum, semisal tata perundangan yang membahas tentang air-tanah, air-tanah ditulis terpisah; air tanah. Itulah mengapa penulis memakai "air-tanah", tanpa bermaksud gaya-gayaan, atau menghindari dua aturan diatas, tapi lebih ke "apapun bungkusnya yang penting isinya". Catatan penjelas judul, sebelum penulis menuliskan sedikit pengetahuan dan pengalamnnya di dunia keair-tanahan. Semoga bisa bermanfaat dan memberi inspirasi bagi para pembaca. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar